- Back to Home »
- informasi , kesehatan »
- Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Tidur
Posted by : Unknown
Sabtu, 19 Oktober 2013
Setiap manusia tentu pernah merasa mengantuk. Obat untuk menghilangkan rasa kantuk
itu tentulah dengan tidur. Tetapi pembaca tidak bisa tidur di sembarang waktu
dan tempat. Postingan HealtHidayah kali ini akan membahas tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, yang semoga bermanfaat bagi pembaca.
Usia/ tingkat perkembangan
Usia/ tingkat perkembangan
Faktor
yang pertama adalah usia atau tingkat perkembangan. Kebutuhan tidur seseorang
berbanding terbalik dengan usianya. Contohnya saja bayi yang baru lahir
membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari waktu terjaganya (16-20 jam
tidur). Anak usia toodler (1-3 tahun) membutuhkan waktu untuk tidur 10-14 jam
dalam sehari, 8-10 jam untuk remaja dan terus berkurang kebutuhannya sejalan
dengan bertambahnya usia.
Penyakit fisik
Seseorang
yang menderita gangguan pernafasan atau penderita jantung koroner, sering
terbangun dari tidurnya di malam hari karena nyeri atau sesak nafas. Ini tentu
akan menggangu pola tidur orang tersebut. Atau seseorang yang sering terbangun
di malam hari untuk buang air kecil (nokturia). Perlu ada persiapan sebelum
tidur seperti meminum obat antidiuretik agar mencegah keinginan buang air
kecil.
Obat-obatan
Sudah
disinggung sedikit di atas beberapa obat dapat membantu mencegah gannguan saat
tidur seperti antidiuretik, meski ini tidak berpengaruh langsung terhadap
tidur. Beberapa obat yang dapat menyebabkan seseorang sulit tidur atau terjaga
antara lain obat-obatan golongan hipnotik, diuretik, antidepresan, kafein,
beta-adrenerjik bloker dan alkohol. Sedangkan obat-obatan yang menyebabkan
kantuk antara lain obat-obatan golongan benzoazepin, narkotik(Opiat),
antihistamin dan Nasal dekongestan.
Gaya hidup
Faktor
lain yang ikut berpengaruh dalam pola tidur adalah gaya hidup. Rutinitas harian
seperti perubahan shift/ jam kerja terutama di malam hari pasti mempengaruhi
jam biologisnya. Yang berarti merubah pola tidur seseorang.
Stres emosional
Pernahkah
pembaca merasa “galau” yang kemudian menjadi susah tidur? Keadaan emosional
seseorang juga sangat berpengaruh terhadap tidurnya. Seseorang yang cemas dan
depresi akan lebih sulit untuk jatuh tidur daripada yang tidak.
Lingkungan
Lingkungan
yang tidak nyaman seperti terlalu panas atau berisik dapat berakibat sulitnya
seseorang untuk jatuh tidur atau sering terjaga. Ada juga beberapa individu
yang merasa mudah jatuh tertidur saat cahaya lampu yang gelap, tetapi ada juga
yang justru kesulitan untuk tidur saat gelap.
Nutrisi
Beberapa
makanan dapat menyebabkan seseorang lebih mudah tertidur, seperti susu. Ini
karena susu mengandung protein yang didalamnya terkandung serotonin. Substansi
ini menyebabkan seseorang lebih mudh tertidur. Selain itu, makanan yang tinggi
magnesium dan kalsium juga dapat mempermudah seseorang jatuh tidur.
Aktivitas fisik & kelelahan
Aktivitas
fisik yang cukup disaat terjaga akan meningkatkan keinginan dan kualitas tidur
seseorang. Kelelahan juga berpengaruh terhadap kualitas tidurnya.
Motivasi
Dorongan
atau keinginan untuk mempertahankan keadaan tetap terbangun. Misalnya saja saat
belajar sehari sebelum ujian, banyak orang yang tetap terjaga untuk belajar
meskipun sudah melebihi waktu biasanya terbangun. Ini karena ada dorongan kuat
yang menekan sensor mengantuk, sehingga seseorang tersebut dapat terjaga lebih
lama dari biasanya.
Itu
tadi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tidur seseorang. Banyak hal yang
mungkin bisa diambil manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.
‘’kita hidup bukan hanya untuk tidur, tetapi kita harus tidur untuk tetap hidup”